Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening

Senin, 16 Juli 2012

 PENGERTIAN

Apa itu Pencak Silat Merpati Putih?
Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).


Apa sih arti dari Merpati Putih?
Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".


Bagaimana Perkembangan Pencak Silat Merpati Putih di tingkat Nasional maupun Internasional?
Perkembangan Merpati Putih dari sejak berdiri tanggal 2 April 1963 sampai saat ini dapat dicatat sebagai berikut:
  • Tahun 1968 mendapat kehormatan melatih anggota seksi I Korem 072 dan Anggota Bataliyon 403/ Diponegoro di Yogyakarta
  • Tahun 1973 bekerja sama dengan AKABRI udara dan beberapa tenaga ahli dari fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada dipimpin oleh Prof .Dr .Achmad Muhammad, mengadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan Betako Merpati Putih. Hasil penelitian ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.
  • Tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para Anggota Pasukan Pengawal Presiden ( PASWAPRES ).
  • Tahun 1977 Terbentuk Cabang Jakarta dan sekaligus mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung.
  • 5 oktober 1978 peragaan hasil latihan oleh Anggota Koppasandha tersebut pada perayaan HUT ABRI.
  • Tahun 1983 kerja sama dengan pusat jasmani Militer Komando Pengembangan Pendidikan dan latihan TNI AD
  • Tahun 1984 kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta mengadakan penelitian tentang Manfaat latihan Merpati Putih.
  • Tahun 1987 kerja sama dengan yayasan jantung sehat dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, dipimpin oleh Dr.Dede Kuswara.
  • Tahun 1987 Tour bersama IPSI ke Eropa dalam misi Budaya Bangsa
  • Tahun 1989 Partisipasi dalam pembukaan SEA GAMES di Jakarta
  • Tahun 1990 bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Tahun 1991 pelatihan Tuna Netra
  • Tahun 1992 Membawa dan memperkenalkan Tuna Netra hasil latihan ke Eropa .
  • Tahun 1992 Partisipasi latihan untuk Tim PSSI Yunior (Kejuaraan Yunior Asia 1992 ) dan Tim PSSI PRA PIALA DUNIA 1992
  • Tahun 1994 Tour persahabatan ke Belanda
  • Tahun 1994 bersama KADIN peragaan di Brunei Darussalam
  • Tahun 1994 Melatih Tuna Netra Kerajaan Oman
  • Tahun 1995 kerja sama dengan yayasan Kartika Destarata (Yayasan Tunanetra Persit Kartika Chandra Kirana TNI AD ) melatih Tuna Netra se-Indonesia
  • Tahun 2009 bekerja sama dengan PEMPROV DKI Jakarta dalam upaya penyelamatan Sungai Ciliwung dari kerusakan
  • Tahun 2010 Pemantapan dan Penyeragaman Pelatih Se Jabotabek dan sekitarnya.
  • Tahun 2010 Program Pelatihan Ekskul SD, SMP, SMA
  • Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk tergabung dalam tim pencari korban bencana alam. Getaran akan digunakan untuk deteksi lokasi korban bencana alam (banjir, kebakaran, tanah longsor, dsb)
  • Tahun 2011 melakukan pagelaran teater silat berbasis gerakan dan keilmuan Merpati Putih (tata gerak, power, dan getaran tutup mata) di Gedung Kesenian Jakarta dengan tema "PENDEKAR KELANA".
Selanjutnya dari Tahun ke Tahun PPS Betako Merpati Putih berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air bahkan Manca Negara. Sampai saat ini telah terbentuk 10 PENGDA dan 85 Cabang di seluruh Indonesia dan 4 Cabang di luar negeri.
Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts.
Para Dewan Guru, Guru Besar, Pewaris, dan Senior senantiasa mengembangkan secara aplikatif beragam aspek dari getaran. Beberapa hasil aplikatif dari getaran (vibravision) yang berhasil dikembangkan oleh Merpati Putih:
  • Program Normalisasi Diabetes
  • Program Pelatihan Tuna Netra (atau siapa saja yang kehilangan daya lihat karena kecelakaan atau disebabkan oleh penyakit seperti Glukoma, Retinitis Pigmentosa dan lain-lain)
  • Program Pelatihan Tuna Netra yang buta total akibat kerusakan pada mata yang akut
  • Program Kecantikan Kulit
  • Program 'Lepas Kacamata' bagi mata yang minus, plus, atau silinder
  • Program Penghancuran Batu Ginjal (masih tahap riset)
  • Regenerasi sel-sel tubuh (program kebugaran untuk manula dan yang menderita penyakit)
  • Deteksi radiasi nuklir (bekerja sama dengan BATAN). Hasilnya, getaran Merpati Putih lebih cepat mendeteksi keberadaan radiasi dibanding alat dari BATAN
  • Deteksi narkoba di Mapolda Metro Jaya (Jakarta, bekerja sama dengan Brimob DKI Jakarta). Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat menunjukkan lokasi penyimpanan narkoba meski disembunyikan pada mobil, kantong, jaket, lemari, sepatu, dan yang lainnya.

Apa saja yang diajarkan di Pencak Silat Merpati Putih?
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah napas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih

Rabu, 11 Juli 2012


Merpati Putih Adalah Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong yang bernaung di bawah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). Organisasi berdiri sejak 2 April 1963 dengan pusat organisasi di Jakarta, sedangkan pusat keilmuan di Jogjakarta.Tujuannya adalah melestarikan Pencak Silat Asli hasil budidaya peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia dan turut membina watak mental pribadi anggota Merpati Putih berbudi pekerti luhur serta mengembangkan ilmu Merpati Putih demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia.
Seorang Anggota Merpati Putih harus memegang Tri Prasetya (Taat dan Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa,Mengabdi dan berbakti pada Nusa,Bangsa dan Negara Republik Indonesia,Setia dan Taat Kepada Perguruan) dan mengamalkan amanah Sang Guru Saring Hadi Poernomo (Memiliki Rasa Jujur dan Welas Asih,Percaya pada diri sendiri,Keserasian dan Keselarasan dalam penampilan sehari-hari, dan Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa).
Merpati Putih sendiri merupakan singkatan dari Falsafah “Mersudi Patitising Tindak Pusakaning Titising Hening” yang artinya kurang lebih “Mencari Sampai Mendapatkan Tindakan yang Benar dengan Ketenangan”
Selain mata, manusia rupanya diberi “indera penglihatan kedua”. “Mata kedua” itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu “melihat” seperti halnya orang biasa.
Suatu hari di tahun 1945 seorang pria bernama Kuda Bux menunggangi sepeda, lalu mengayuhnya, menembus lalu lintas New York. Ia menerobos Times Square yang ramai, dan akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa celaka sedikit pun. Tampaknya, itu peristiwa biasa. Namun ternyata ia melakukannya dengan mata tertutup rapat. Bagaimana ia bisa “melihat” arah tujuannya? Pertanyaan yang tetap belum ditemukan jawabannya itulah yang membuat Bux terkenal pada 1930 – 1940-an.
Jauh sebelum itu ilmuwan Irlandia Robert Boyle (1627 – 1691) menemukan kasus tentang seorang pria yang dapat mengenali warna lewat sentuhan tangannya. Kemudian pada tahun 1893 beberapa dokter di Brooklyn, New York, menceritakan bagaimana Mollie Fancher yang tunanetra membaca buku cetak standar – bukan berhuruf braille – dengan ujung jarinya.
Pada saat bersamaan di Italia ahli saraf dr. Cesare Lombroso mengamati gadis tunatera berusia 14 tahun yang dapat “melihat” dengan telinga kiri dan ujung hidung. Ketika Lombroso mencoba menusuk hidungnya dengan sebatang pinsil, gadis itu tersentak menyingkir dan menangis, “Kamu ingin membuatku buta, ya?”
ORANG ABNORMAL
Kasus-kasus ajaib itu menantang ilmuwan Prancis, Jules Romains. Setelah bertahun-tahun meneliti, pada 1920 Romains menerbitkan risalah panjang berjudul Eyeless Sight. Ia mencatat, beberapa subjek “melihat” tanpa menjalin kontak dengan objek sasaran, tapi ada juga yang menggunakan alat berupa ujung jari, pipi, bahkan perut. Meski karyanya itu sedikit sekali ditanggapi oleh kalangan kedokteran, kasus yang lalu ia sebut kemampuan pandang paroptik atau setingkat dengan mata itu beberapa kali menjadi berita utama.
Perhatian kalangan ilmiah terhadap fenomena itu baru muncul setelah tahun 1963, ketika peneliti kesehatan Rusia melaporkan kasus Rosa Kuleshova. Dalam beberapa penelitian yang diawasi ketat, Rosa yang benar-benar tidak dapat melihat dapat membaca koran dan catatan lagu dengan ujung jari dan siku tangannya.
Penelitian terhadap Rosa membangkitkan minat dr. Richard P. Youtz, psikolog di Columbia University, New York City. Saking penasaran, ia melakukan sendiri beberapa tes. Kesimpulannya, Rosa dan yang lainnya adalah orang yang sensitif abnormal terhadap jumlah panas yang diserap oleh warna yang berbeda.
Membaca tanpa mata bisa dilakukan karena cetakan hitam menyerap lebih banyak panas dan terasa lebih hangat dibandingkan sekelilingnya yang putih, yang lebih efisien dalam memantulkan panas. Pertimbangan itu masuk akal untuk orang yang dapat “melihat” dengan ujung jari atau siku. Tetapi bagaimana dengan fenomena Kuda Bux yang dapat melihat benda tanpa menyentuhnya?
Bagi Budi Santoso Hadi Poernomo, pewaris dan guru besar PPS Betako Merpati Putih, fenomena seperti itu mudah dijelaskan menggunakan “ilmu getaran”. Ilmu yang mulai dikembangkan sejak 1970-an – 1987 ini sebenarnya metode pembinaan latihan pernapasan. Menurut generasi ke-11 dari Pangeran Prabu Amangkurat dari Kerajaan Mataram pada abad XVII di Kartosuro, Jawa Tengah, yang menciptakan betako Merpati Putih ini, dengan ilmu getaran seseorang akan mampu menangkap berbagai macam getaran dari benda apa pun, bahkan yang tidak tertangkap oleh kelima indera fisik. Misalnya, getaran otak atau makhluk halus.
Manfaat ilmu itu ialah untuk mendapatkan tenaga yang lebih kuat, terutama saat melaksanakan tugas yang dianggap tidak mungkin dilakukan dalam keadaan biasa. “Misalnya, dengan mata tertutup dan konsentrasi orang mampu menebak benda yang tersembunyi, atau menembak sasaran dengan tepat dari jarak jauh,” ujar Budi yang bersama kakaknya, Poerwoto Hadi Poernomo, mendirikan PPS Betako Merpati Putih pada 2 April 1963 di Yogyakarta.
LEBIH CEPAT DARI DETEKTOR ISOTOP
Kemampuan itu sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, namun sering tidak disadari. Misalnya, pada hubungan batin antara ibu dan anak. Saat si anak sakit, sang ibu bisa merasakan padahal keduanya berada di tempat terpisah yang berjauhan.
Kemampuan ini disebabkan oleh adanya medan listrik yang menyelubungi tubuh manusia, yang lebih dikenal sebagai aura atau prana. Karena itu, seluruh bagian tubuh bisa digunakan untuk mengenali getaran dari benda-benda di sekitar. Kemampuan dasar ini bisa dilatih agar makin kuat listrik dan kepekaannya. Makin kuat listriknya, makin luas medannya, maka makin luas pula jangkauannya. Ketebalan aura bisa dilihat dengan melakukan pemotretan fotografi Kirlian. “Sering terjadi, anggota Merpati Putih yang menjalani pemotretan ini sinar auranya memenuhi lembar (kertas) foto,” kata Budi.
Namun, meski semua orang – asalkan telaten berlatih – bisa mempelajari dan mendapatkan kemampuan itu, ada orang-orang tertentu yang berbakat bisa memiliki kemampuan yang lebih besar.
Contoh hubungan batin ibu-anak itu juga menjelaskan, kemampuan itu tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Dengan menumpang medan magnet bumi, kemampuan itu bisa mencapai sasaran yang lebih jauh. Itulah mengapa kemampuan itu bisa digunakan untuk membantu penyembuhan jarak jauh dengan getaran.
Pembuktian adanya kemampuan itu pernah dilakukan melalui uji deteksi nuklir atau radiasi dari isotop yang disembunyikan. Saat itu petugas Batan menggunakan detektor, sedangkan anggota Merpati Putih mengandalkan getarannya. Sebelum mencarinya, jenis getaran isotop sudah dipelajari lebih dulu. Mereka memulai pencarian bersama-sama, namun menurut Budi, anggota Merpati Putih lebih cepat menemukannya. Sebab, detektor baru menangkap gelombang dalam radius 0,5 m, sedangkan “ilmu getaran” mampu mengetahuinya dalam jarak 15 m. Padahal saat itu kedua mata anggota Merpati Putih dalam keadaan tertutup rapat.
“Tapi keadaan itu justru menguntungkan karena konsentrasinya menjadi kuat. Selain itu, mengurangi energi yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, misalnya ke mata,” papar Budi. Tak cuma untuk mencari isotop, ilmu getaran bisa dipakai untuk melacak benda apa pun yang tersembunyi. “Maka ilmu ini sangat bermanfaat untuk mencegah penyelundupan obat terlarang, narkotika, atau benda apa pun,” akunya.
Uji coba lain yang pernah dilakukan adalah: anggota Merpati Putih yang sebelumnya tidak pernah jadi kiper, menepis tendangan penalti. Dari 50 tendangan yang mengarah ke gawang, hanya empat yang mampu membuahkan gol. Artinya, 92% tendangan berhasil ditepis si “kiper” yang ditutup kedua matanya. Kiper biasa akan mengandalkan indera mata untuk menilai gerak-gerik penendang, namun “kiper” Merpati Putih akan membaca langsung getaran otak si penendang yang berisi rencana ke mana bola diarahkan. “Maka data yang diperoleh lebih banyak dan akurat, sehingga ia tidak mudah tertipu oleh gerak-gerik penendang,” ujar Budi yang berperawakan subur.
JURU FOTO TUNA NETRA
Pada tahun 1987 Budi memperkenalkan “ilmu getaran” ini kepada tunanetra. Mula-mula ia mengajarkannya kepada beberapa tukang pijat tunanetra. Sebelumnya, usai berlatih, setiap orang mendapat ganti rugi ongkos pijat selama satu jam karena waktu yang terbuang. Namun, 2 – 3 bulan kemudian setelah merasakan manfaatnya, mereka tetap berlatih meski tanpa dibayar.
Dari situlah kemudian terselenggaralah latihan untuk para tunanetra dari 12 kota di wilayah Jawa dan Bali secara gratis. Ia berusaha mengumpulkan dana untuk penyelenggaraan itu mengingat sebagian besar tunanetra berasal dari kalangan ekonomi lemah. Saat ini kegiatan itu dihentikan untuk sementara waktu karena ketiadaan dana. Yang terselenggara adalah program swasembada yang dinamai The Mission Impossible. Program ini bertujuan melatih tunanetra agar dapat seperti orang normal.
Program untuk tunanetra itu mencakup tiga tahap pelajaran. Tahap pertama orientasi mobilitas, kedua belajar mendeteksi benda, dan tahap terakhir mendeteksi huruf serta warna. Masing-masing tahap selesai dalam waktu enam bulan. Maka, setelah belajar selama 18 bulan peserta dapat menghindari rintangan yang ada di jalan, membedakan antara benda diam dan benda bergerak, mengenali kecepatan dan jarak, serta menyatakan ukuran benda tanpa melakukan sentuhan. Selain itu, peserta juga mampu membaca dan menulis tanpa huruf braille. Bahkan juga membaca teks di layar komputer, koran, dan lainnya.
Seorang tunanetra anggota Merpati Putih pernah bikin seorang sopir taksi terheran-heran karena mampu menunjukkan arah perjalanan. Dari Pulogadung anggota yang tunanetra itu bermaksud pergi ke Wisma Pertamina di Kemang, Jakarta Selatan, dengan naik taksi. Ketika mendekati daerah tujuan, si penumpang berkata, “Jalan ini terus, lalu rumah joglo di depan itu maju sedikit.”
Dalam Merpati Putih yang telah mendapat hak paten pada April 1998, membedakan warna dari jarak jauh dengan mata tertutup konon bisa dilakukan. Setiap warna, kata Budi, memiliki panjang gelombang yang berbeda. Benar bila dikatakan bahwa perbedaan ditentukan oleh panas, namun panas akan mengejawantah menjadi getaran. Beda panas berarti pula beda panjang gelombang. Dengan hanya mengandalkan panas, pembedaan hanya bisa dilakukan dari dekat. Untuk melihat dari jauh, yang ditangkap adalah panjang gelombangnya.
“Selain itu perlu kepekaan tinggi karena perbedaan panjang gelombang sinar putih, hijau, dan biru sangat kecil, hanya sepersekian puluh Angstrom atau sepersekian miliar meter. Padahal sampai sekarang pun belum ada alat buatan manusia yang mampu melakukan pekerjaan itu,” jelas Budi. Bayangkan saja, di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan 120 km/jam, seorang tunanetra anggota Merpati Putih lain mampu menjawab dengan tepat warna apa yang ada di kiri-kanannya.
“Tidak heran pula, jika anak saya yang buta warna setelah berlatih ilmu ini bisa diterima kuliah di jurusan arsitektur,” ujar Budi memberi contoh bagaimana kemampuan itu tak cuma mampu membuat mereka lebih mandiri, namun diharapkan juga bermanfaat meningkatkan harkat hidup mereka.
Ia mencontohkan lagi, di Bali sudah ada tunanetra yang jadi pemahat. Bahkan uniknya lagi, ada yang berprofesi sebagai tukang foto. Saat memotret, menurut Budi, ia tidak mengintip dari jendela bidik. Kamera bisa ia pegang pada posisi yang ia suka namun sasarannya selalu tepat. Anehnya lagi, si juru foto yang tunanetra itu bisa mengatur susunan objek foto, apakah harus maju sedikit, lebih merapat, atau posisi lainnya.
Bagi Budi pengalaman menunjukkan, melatih tunanetra lebih mudah dibandingkan orang biasa. “Tentu karena mereka (tunanetra) sudah terbiasa mengandalkan inderanya di luar penglihatan, apakah telinga, tangan, atau penciuman.”
Tak heran bila anggota Merpati Putih yang bukan penyandang tunanetra, sesuai kurikulum baru akan menguasai “ilmu getaran” dalam waktu tiga tahun, sedangkan yang tunanetra langsung diajari ilmunya. “Merpati Putih memberi latihan sesuai kebutuhan. Artinya, yang tunanetra sangat membutuhkan ilmu getaran agar dapat bergerak normal. Bagi yang normal ilmu getaran hanya penunjang agar bereaksi lebih cepat dalam bela diri,” papar Budi.
Kemampuan itu konon bersifat abadi. Bagi yang tunanetra, menurut Budi, kemampuan yang dimiliki akan terjaga karena dipakai setiap saat. Buat orang biasa, kalaupun tidak rajin berlatih, kemampuannya tidak akan hilang meski mungkin kualitasnya menurun atau tidak selancar dibandingkan dengan yang rajin berlatih. 

Selasa, 10 Juli 2012





Pendopo Kecamatan Majenang telah ada PPSBMP yang di latih oleh Mas Yanta Sutapa ,tpi kami kekeurngan pelatih di kolat majenang dan kolat smk komputama. mas-mas yang bersukarelawan untuk melatih kami monggo singgah ke kolat kami.kami latihan di kolat smk komputama hari Rabu dan di kolat majenang hari senin dan kamis.

Dan bagi yang minat ikuti para pemudanya mas-mas dan mba-mba yang ada diwilayah majenang dan sekitarnya silahkan dantang saja ke kolat majenag di alun-alun/pendopo majenang.

Senin, 09 Juli 2012

MATERI PPSMP


 MATERI PPSMP

1. Tingkat Dasar I
Merupakan calon anggota PPS Betako Merpati Putih. Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang putih dan belum memakai lambang ukuran besar.
Materi pendidikan dan latihan:
a. Teknik beladiri :
· Langkah, gerak dasar, serta rangkaian gerak dasar di tempat.
· Rangkaian gerak pengarahan dan gerak praktis
b. Latihan Pernafasan untuk Dasar I
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri.
· Tenaga, dengan materi : lari minimal 10-20 km, dan pemukulan benda keras (sebuah baris beton diameter 20 cm dan tiga rangkai tegel). Dua buah sasaran yang dilaksanakan dua kali nafas.

MATERI TINGKAT DASAR I
Gerak Dasar :
1. Sikap
v Sikap siap
v Sikap sempurna
v Duduk sempurna
vKuda-kuda tengah sedang
vKuda-kudaTengahrendah
v Leyek depan
v Leyek belakang
v Pancer
2. Gerak Langkah
vKiri kuda-kuda-kuda depan
v Kanan kuda-kuda depan
v Ganti langkah
v Melangkah maju
v Melangkah mundur
v Maju samping
v Mundur samping
v Hadap kanan
v Hadap kiri
v Balik hadap
v Maju simpir
v Mundur simpir
v Srimpet
3. Gerak Kaki Serangan
v Tendangan depan
v Tendangan samping
v Tendangan sabit
v Tendangan belakang
v Pengkalan
4. Gerak Tangan serangan
v Pukulan datar
v Pukulan silang
v Sodokan datar
v Sodokan silang
v Sodokan melingkar
v Sodokan atas
v Tebasan datar
v Tebangan datar
v Tebangan bawah
vTotokan ujung siku datar
5. Gerak Tangan Tangkisan
v Tangkisan atas
v Tangkisan bawah
v Tepakan dua atas
v Tepakan dua bawah
v Potongan
v Ayunan
Rangkaian Gerak Praktis Dasar I:
1. mundur tangkisan bawah tangkisan atas pukulan silang, maju tendangan depan.
2. mundur ke samping tepakan dua atas, maju tebasan datar sodokan silang.
Rangkaian Gerak Terikat Dasar I:
1. Maju samping tangkisan atas pukulan silang, maju tendangan samping.
2. hadap kiri pancer, srimpet potongan maju tebasan datar sodokan silang.
3. balik hadap ujung siku datar maju tendangan depan.
4. hadap kanan mundur simpir tangkisan bawah maju tendangan samping, putar badan maju tendangan belakang.
5. melangkah maju ayunan hadap kiri maju ke samping tepakan dua atas, maju ujung siku datar maju tendangan sabit.
6. hadap kiri srimpet totokan, maju tebangan bawah.
Rangkaian Gerak Berpasangan Dasar I :
1. A
1) Maju tendangan depan, sodokan silang.
2) Mundur samping, hadap kiri tendangan sabit (kanan), sodokan melingkar, hadap kiri leyek depan tepakan dua atas.
3) Maju ujung siku datar, putar badan tendangan belakang, roll depan.
2. B
1) Maju samping, tangkisan bawah, leyek depan potongan.
2) Maju tebasan datar, hadap kiri maju samping tepakan dua bawah, leyek belakang, pukulan silang.
3) Mundur samping tepakan dua atas, maju simpir putar badan leyek belakang, tendangan samping.
Tangkap Kunci 1 :
1. dengan menggeser kaki kiri secukupnya, tangan kiri menangkap tangan lawan yang sedang menyerang pada pergelangan tangannya. Ibu jari menekan punggung kepalan tangan lawan kemudian diangkat dan diplintir ke arah kiri.
2. lakukan sodokan melingkar dengan tangan kanan ke arah rahang/ dagu lawan.
3. hentakkan siku tangan kanan kita ke lekukan siku tangan kanan lawan ke arah bawah.
4. sambil terus menekan, telapak tangan kita melingkar ke bawah dan mencengkeram dada/ leher lawan.
5. mendorong cengkeraman kita ke arah kiri, bersamaan menginjak lekukan lutut kaki kanan lawan.

2. Tingkat Dasar II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dan pemberian lambang ukuran besar.
a. Teknik beladiri
· Gerak dasar
· Rangkaian gerak : gerak di tempat, pengarahan , gerak terikat, berpasangan.
· Dasar-dasar perkelahian bebas.
b. Latihan pernafasan untuk Dasar II.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri, rangkaian gerak dan perkelahian bebas.
· Tenaga, dengan materi : lari sejauh 10-20 km dan pemukulan dua buah beton diameter 30 posisi labil cm dan satu buah beton dengan posisi stabil. Dua sasaran dalam dua kali nafas.
3. Tingkat Balik I
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah dan lambang ukuran besar dan kecil.
Materi pendidikan dan latihan :
a. Teknik beladiri
· Gerak Dasar.
· Rangkaian gerak : Pengarahan, terikat, praktis, perkelahian bebas, berpasangan, dan tangkap kunci.
b. Latihan Pernafasan untuk Tingkat Balik I.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri rangkaian gerak terikat dan bebas dan perkelahian bebas.
· Tenaga dengan materi lari 10-20 km dan pemukulan tiga sasaran utama, balok es dengan posisis labil dengan sekali nafas.
4. Tingkat Balik II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar kecil, serta pita warna merah dengan lis hitam.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Gerakan tangan dan kaki.
· Rangkaian gerak : terikat, praktis, bebas, dan berpasangan.
· Perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Balik II.
Kemampuan untuk menghancurkan lima sasaran dengan sekali nafas. Sasaran utama berupa batu kali posisi stabil dan materi variasi tingkat dasar I s/d balik I.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri : rangkaian gerak dan perkelahian bebas.
· Tenaga : lari sejauh 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa sebuah batu kali dengan posisi stabil.
5. Tingkat Kombinasi I
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna jingga.
a. Teknik beladiri
· Rangkaian gerak terikat
· Kuncian dan gerakan praktis defensif.
· Pengulangan rangkaian-rangkaian gerak.
· Perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Kombinasi I.
Kemampuan untuk menghancurkan 7 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa batu kali posisi labil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Balik II materi tambahan pompa dragon .
c. Getaran Pribadi.
d. Pengetahuan tentang syaraf untuk menangani latihan.
e. Materi Ujian :
· Teknik beladiri, perkelahian bebas, tangkap kuncian dan rangkaian gerak terikat.
· Tenaga, dengan materi lari 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa batu kali posisi labil.
6. Tingkat Kombinasi II
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna kuning.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Kuncian dan gerakan praktis ofensif. Rangkaian-rangkaian gerak perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Kombinasi II.
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa pompa dragon rangkap dua posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi I.
c. Getaran Alam.
d. Materi Ujian :
· Teknik beladiri (seluruh teknik beladiri tingkat dasar I s/d kombinasi I
· Gerak naluri
· Tenaga : lari 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa pompa dragon rangkap dua dengan posisi stabil.
7. Tingkat Khusus I ( Khusus Tangan )
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dengan lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna hijau.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Rangkaian gerak.
· Gerak teknik khusus tangan.
· Pengenalan dan penguasaan permainan senjata pendek.
b. Latihan Pernafasan untuk Khusus I.
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dengan nafas sesaat. Sasaran utama berupa per baja posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi II.
c. Getaran : gerak naluri.
d. Materi Ujian :
· Teknik beladiri.
· Pemukulan per baja.
Tingkat Khusus II (Khusus Kaki)
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang warna merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna biru.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Permainan jarak dekat.
· Pengenalan dan penguasaan permainan senjata bersifat lentur dan panjang.
b. Latihan Pernafasan untuk Khusus II.
c. Getaran.
d. Materi Ujian :
Teknik beladiri dan tenaga. Pengerahan kekuatan kaki dengan melenting 1,5 kali badan dengan arah ke kiri, ke kanan, depan, dan belakang.
8. Tingkat Khusus III ( Khusus badan)
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang merah dengan lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna nila.
9. Tingkat Kesegaran
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna ungu.
10. Tingkat Inti I
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna putih.
11. Tingkat Inti II
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna merah dan putih.

 MATERI PPSMP

1. Tingkat Dasar I
Merupakan calon anggota PPS Betako Merpati Putih. Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang putih dan belum memakai lambang ukuran besar.
Materi pendidikan dan latihan:
a. Teknik beladiri :
· Langkah, gerak dasar, serta rangkaian gerak dasar di tempat.
· Rangkaian gerak pengarahan dan gerak praktis
b. Latihan Pernafasan untuk Dasar I
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri.
· Tenaga, dengan materi : lari minimal 10-20 km, dan pemukulan benda keras (sebuah baris beton diameter 20 cm dan tiga rangkai tegel). Dua buah sasaran yang dilaksanakan dua kali nafas.

MATERI TINGKAT DASAR I
Gerak Dasar :
1. Sikap
v Sikap siap
v Sikap sempurna
v Duduk sempurna
vKuda-kuda tengah sedang
vKuda-kudaTengahrendah
v Leyek depan
v Leyek belakang
v Pancer
2. Gerak Langkah
vKiri kuda-kuda-kuda depan
v Kanan kuda-kuda depan
v Ganti langkah
v Melangkah maju
v Melangkah mundur
v Maju samping
v Mundur samping
v Hadap kanan
v Hadap kiri
v Balik hadap
v Maju simpir
v Mundur simpir
v Srimpet
3. Gerak Kaki Serangan
v Tendangan depan
v Tendangan samping
v Tendangan sabit
v Tendangan belakang
v Pengkalan
4. Gerak Tangan serangan
v Pukulan datar
v Pukulan silang
v Sodokan datar
v Sodokan silang
v Sodokan melingkar
v Sodokan atas
v Tebasan datar
v Tebangan datar
v Tebangan bawah
vTotokan ujung siku datar
5. Gerak Tangan Tangkisan
v Tangkisan atas
v Tangkisan bawah
v Tepakan dua atas
v Tepakan dua bawah
v Potongan
v Ayunan
Rangkaian Gerak Praktis Dasar I:
1. mundur tangkisan bawah tangkisan atas pukulan silang, maju tendangan depan.
2. mundur ke samping tepakan dua atas, maju tebasan datar sodokan silang.
Rangkaian Gerak Terikat Dasar I:
1. Maju samping tangkisan atas pukulan silang, maju tendangan samping.
2. hadap kiri pancer, srimpet potongan maju tebasan datar sodokan silang.
3. balik hadap ujung siku datar maju tendangan depan.
4. hadap kanan mundur simpir tangkisan bawah maju tendangan samping, putar badan maju tendangan belakang.
5. melangkah maju ayunan hadap kiri maju ke samping tepakan dua atas, maju ujung siku datar maju tendangan sabit.
6. hadap kiri srimpet totokan, maju tebangan bawah.
Rangkaian Gerak Berpasangan Dasar I :
1. A
1) Maju tendangan depan, sodokan silang.
2) Mundur samping, hadap kiri tendangan sabit (kanan), sodokan melingkar, hadap kiri leyek depan tepakan dua atas.
3) Maju ujung siku datar, putar badan tendangan belakang, roll depan.
2. B
1) Maju samping, tangkisan bawah, leyek depan potongan.
2) Maju tebasan datar, hadap kiri maju samping tepakan dua bawah, leyek belakang, pukulan silang.
3) Mundur samping tepakan dua atas, maju simpir putar badan leyek belakang, tendangan samping.
Tangkap Kunci 1 :
1. dengan menggeser kaki kiri secukupnya, tangan kiri menangkap tangan lawan yang sedang menyerang pada pergelangan tangannya. Ibu jari menekan punggung kepalan tangan lawan kemudian diangkat dan diplintir ke arah kiri.
2. lakukan sodokan melingkar dengan tangan kanan ke arah rahang/ dagu lawan.
3. hentakkan siku tangan kanan kita ke lekukan siku tangan kanan lawan ke arah bawah.
4. sambil terus menekan, telapak tangan kita melingkar ke bawah dan mencengkeram dada/ leher lawan.
5. mendorong cengkeraman kita ke arah kiri, bersamaan menginjak lekukan lutut kaki kanan lawan.

2. Tingkat Dasar II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dan pemberian lambang ukuran besar.
a. Teknik beladiri
· Gerak dasar
· Rangkaian gerak : gerak di tempat, pengarahan , gerak terikat, berpasangan.
· Dasar-dasar perkelahian bebas.
b. Latihan pernafasan untuk Dasar II.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri, rangkaian gerak dan perkelahian bebas.
· Tenaga, dengan materi : lari sejauh 10-20 km dan pemukulan dua buah beton diameter 30 posisi labil cm dan satu buah beton dengan posisi stabil. Dua sasaran dalam dua kali nafas.
3. Tingkat Balik I
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah dan lambang ukuran besar dan kecil.
Materi pendidikan dan latihan :
a. Teknik beladiri
· Gerak Dasar.
· Rangkaian gerak : Pengarahan, terikat, praktis, perkelahian bebas, berpasangan, dan tangkap kunci.
b. Latihan Pernafasan untuk Tingkat Balik I.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri rangkaian gerak terikat dan bebas dan perkelahian bebas.
· Tenaga dengan materi lari 10-20 km dan pemukulan tiga sasaran utama, balok es dengan posisis labil dengan sekali nafas.
4. Tingkat Balik II
Lama pendidikan 6 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar kecil, serta pita warna merah dengan lis hitam.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Gerakan tangan dan kaki.
· Rangkaian gerak : terikat, praktis, bebas, dan berpasangan.
· Perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Balik II.
Kemampuan untuk menghancurkan lima sasaran dengan sekali nafas. Sasaran utama berupa batu kali posisi stabil dan materi variasi tingkat dasar I s/d balik I.
c. Materi Ujian :
· Teknik beladiri : rangkaian gerak dan perkelahian bebas.
· Tenaga : lari sejauh 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa sebuah batu kali dengan posisi stabil.
5. Tingkat Kombinasi I
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna jingga.
a. Teknik beladiri
· Rangkaian gerak terikat
· Kuncian dan gerakan praktis defensif.
· Pengulangan rangkaian-rangkaian gerak.
· Perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Kombinasi I.
Kemampuan untuk menghancurkan 7 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa batu kali posisi labil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Balik II materi tambahan pompa dragon .
c. Getaran Pribadi.
d. Pengetahuan tentang syaraf untuk menangani latihan.
e. Materi Ujian :
· Teknik beladiri, perkelahian bebas, tangkap kuncian dan rangkaian gerak terikat.
· Tenaga, dengan materi lari 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa batu kali posisi labil.
6. Tingkat Kombinasi II
Lama pendidikan 9 bulan dan masa pengabdian selama 12 bulan dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna kuning.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Kuncian dan gerakan praktis ofensif. Rangkaian-rangkaian gerak perkelahian bebas.
b. Latihan Pernafasan untuk Kombinasi II.
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dalam sekali nafas. Sasaran utama berupa pompa dragon rangkap dua posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi I.
c. Getaran Alam.
d. Materi Ujian :
· Teknik beladiri (seluruh teknik beladiri tingkat dasar I s/d kombinasi I
· Gerak naluri
· Tenaga : lari 10-20 km dan pemukulan sasaran utama berupa pompa dragon rangkap dua dengan posisi stabil.
7. Tingkat Khusus I ( Khusus Tangan )
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang warna merah dengan lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna hijau.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Rangkaian gerak.
· Gerak teknik khusus tangan.
· Pengenalan dan penguasaan permainan senjata pendek.
b. Latihan Pernafasan untuk Khusus I.
Kemampuan menghancurkan 9 sasaran dengan nafas sesaat. Sasaran utama berupa per baja posisi stabil dan materi variasi tingkat Dasar I s/d tingkat Kombinasi II.
c. Getaran : gerak naluri.
d. Materi Ujian :
· Teknik beladiri.
· Pemukulan per baja.
Tingkat Khusus II (Khusus Kaki)
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang warna merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna biru.
Materi Pendidikan dan Latihan :
a. Teknik beladiri :
· Permainan jarak dekat.
· Pengenalan dan penguasaan permainan senjata bersifat lentur dan panjang.
b. Latihan Pernafasan untuk Khusus II.
c. Getaran.
d. Materi Ujian :
Teknik beladiri dan tenaga. Pengerahan kekuatan kaki dengan melenting 1,5 kali badan dengan arah ke kiri, ke kanan, depan, dan belakang.
8. Tingkat Khusus III ( Khusus badan)
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan ikat pinggang merah dengan lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna nila.
9. Tingkat Kesegaran
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna ungu.
10. Tingkat Inti I
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna putih.
11. Tingkat Inti II
Lama pendidikan setahun dengan tanda tingkatan berupa ikat pinggang merah, lambang ukuran besar dan kecil, serta pita warna merah dan putih.